Poppy Yusfidawaty, atau yang lebih dikenal sebagai Poppy Mercury, adalah ikon musik pop Indonesia yang namanya bersinar terang sebelum akhirnya terenggut terlalu cepat. Lahir pada 15 November 1972, perjalanan kariernya yang singkat namun berkesan meninggalkan jejak yang tak terlupakan di industri musik Tanah Air.
Bakat bernyanyinya mulai terasah saat ia bergabung dengan band AS BTPN bersama sahabatnya, Moudy Wilhelmina. Namun, perjalanan menuju kesuksesan tak selalu mulus. Setelah beberapa kali ditolak oleh berbagai label rekaman, Poppy akhirnya diterima oleh Akurama Record pada tahun 1990. Debutnya dengan single "Terlalu Pagi" menandai awal perjalanan musiknya yang gemilang.
Suksesnya berlanjut dengan duet bersama Saleem Iklim, penyanyi asal Malaysia, dalam lagu "Fantasia Bulan Madu" dan "Suci Dalam Debu" pada tahun 1991. Setelah itu, Poppy terus berkarya dengan merilis album-album yang semakin memperkuat posisinya di industri musik. Album perdananya, Antara Jakarta dan Penang (1991), diikuti oleh Surat Undangan (1992), Terlambat Sudah dan Antara Kau Dia dan Aku (1993).
Pada tahun 1994, Poppy bereksperimen dengan sentuhan pop rock yang lebih kuat dalam album Biarkan Ku Pergi, yang menampilkan lagu utama dengan nama yang sama. Lagu ini terinspirasi oleh karya-karya ABBA, Jimmy Harnen, dan Europe, menunjukkan sisi musikalitasnya yang beragam. Puncak kesuksesannya ditandai dengan rilis tiga album terakhirnya pada tahun 1995: Hati Siapa Tak Luka, Tak Mungkin Dipisahkan, dan Bukan Aku Yang Kau Cinta.
Sayangnya, Poppy meninggal terlalu cepat. Pada 28 Agustus 1995, ia meninggal dunia di Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung akibat komplikasi penyakit maag, bronchitis/radang tenggorokan (difteri), dan rematik. Penampilan terakhirnya yang memukau terukir di Pekan Raya Padang pada 2 Agustus 1995.
Meskipun usianya pendek, Poppy Mercury meninggalkan warisan berharga berupa lagu-lagu yang hingga kini masih dikenang. Namanya tetap abadi sebagai salah satu penyanyi pop Indonesia yang berbakat dan berkesan. Daftar albumnya yang lengkap sebagai berikut:
- Antara Jakarta dan Penang (1991)
- Surat Undangan (1992)
- Terlambat Sudah (1993)
- Antara Kau Dia dan Aku (1993)
- Biarkan Ku Pergi (1994)
- Hati Siapa Tak Luka (1995)
- Satukanlah Hati Kami (Versi Malaysia) (1995)
- Tak Mungkin Dipisahkan (1995)
- Bukan Aku Yang Kau Cinta (1995)
Semoga kisah hidup dan karya-karyanya terus menginspirasi generasi penerus di industri musik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar