Minggu, 25 Desember 2016

Daftar Nama Nama Penyanyi Pop Mandarin Versi Indonesia (Bag 1)

Di era 1990-an sepertinya lagu-lagu Indonesia didominasi oleh lagu-lagu pop yang berirama Mandarin. Contohnya Mario yang sangat sukses dengan album pertamanya yang berjudul Cintaku Hanya Untukmu yang diproduksi oleh ML Record  pada tahun 1981. Walaupun lagu-lagu Mario hampir semuanya merupakan lagu dari negara Mandarin, namun semua lagunya bisa diterima di masyarakat saat itu hingga sekarang. Bukan hanya ML Record yang memproduksi lagu pop Mandarin. Hampir semua studio rekaman sepertinya berlomba-lomba memproduksi lagu Mandarin. Sebut saja Naviri Record yang sukses mencetak penyanyi pop Mandarin seperti Nia Lavenia dengan album pertamanya Cinta Lahir Bhatin. Disusul dengan album berikutnya Melodi Memori yang diambil dari soundtrack serial Justice Bau.
            
Sementara perusahaan kaset Blackboard sangat gemar merekam suara emasnya Yuni Shara. Lagu Yuni Shara yang sangat Hits adalah ketika Yuni Shara menyanyikan lagu Soundtrack serial Return Of The Condor Heroes tahun 1983 yang tayang di Indonesia pada tahun 1995. Diambil dari lagu He Ze Zai Xia Jian.Kemudian tahun 2017 Yuni Shara kembali menyanyikan lagu Segalanya Aku Milikmu yang diambil dari lagu Hua Tong milik dari penyanyi Michael Wong.
              
Kemudian album perdana Mery Andani adalah Dinding Pemisah yang diambil dari lagu Lai Sen Yen milik Andy Lau pada tahun 1990. Album tersebut diproduksi oleh Hp Record pada tahun 1993 dan didistribusikan oleh Blackboard Indonesia. Meskipun lagu Dinding Pemisah adalah saduran dari lagu Mandarin asli yang berjudul Lai Sen Yen milik Andy Lau, namun lagu ini bisa diterima di masyarakat. Sebelum menjadi penyanyi pop Mandarin, Mery Andani atau penyanyi yang memiliki nama asli Mariam Syarifah memulai debutnya di jalur Slow Rock. Lagu "Sinarilah" ciptaan Dedy Dores pernah menjadi lagu andalan Mery Andani. Sementara lagu dua hati terjerat cinta dan lagu mobil asmara adalah lagu andalannya di salah satu album yang diproduksi oleh Golden Hand Studio. Kalau di Musica Studio, Mery Andani membentuk grup vokal yang bernama Kwartet Girl yang beranggotakan empat gadis diantaranya Mery Andani, Anis Marsela, Baby Ayu, dan Nini Carlina dengan lagu andalannya Anak Mama. Album Mery Andani bukan hanya beredar di Indonesia tetapi juga beredar di Malaysia berkat Studio Incitec Enterprise sejak tahun 1993.

 

Jumat, 23 Desember 2016

Perbedaan Lagu Dangdut Modern dengan Dangdut Klasik.

Melalui Blog ini saya ingin memberi saran kepada para pencipta musik dangdut modern agar liriknya sopan dan tidak vulgar. Karena belakangan ini banyak sekali musik dangdut modern yang liriknya vulgar terutama musik dangdut DJ. Saya bukannya kontra terhadap musik dangdut DJ.  Saya malah suka menerima jenis dan warna musik apapun karena perbedaan itu sangat indah. Ibarat pelangi, dia akan tampak indah karena warnanya berbeda-beda. Begitu juga dengan musik. Semakin banyak perbedaan, maka semakin variatif dan indah. Cuma saya berharap, kalau mau membuat musik dangdut, buatlah dangdut yang berkualitas dari segi lirik. Dan selanjutnya kalau mau menciptakan lagu dangdut, hilangkanlah sifat Plagiat alias menjiplak
            
Kalau dibandingkan dangdut jaman sekarang dengan dangdut jaman dulu sangat jauh berbeda. Dangdut sekarang kebanyakan dangdut Dj. Itu tidak salah. Dan saya acungi jempol kepada pembuat musik yang sangat kreatif. Tapi sayangnya sekali lagi saya katakan liriknya sangat vulgar dan tidak sopan meskipun tidak semuanya begitu. Bahkan terkadang lagu Band jaman sekarang dijadikan lagu dangdut Dj. Dangdut sekarang kebanyakan mengutamakan goyang Erotis. Mungkin dengan cara demikian, mereka akan meraih popularitas. Puncak kesempurnaan musik dangdut bagi saya adalah musik dangdut yang berada pada dekade 1980-1990. Pasalnya musik dangdut saat itu memiliki syair yang tidak pernah membosankan untuk didengar. Saya rasa mendengarkan musik dangdut jaman dulu membuat kita teringat pada masa-masa remaja.
             
Semoga para musisi dangdut modern bisa mengembalikan citra dangdut agar tidak dibilang musik dangdut itu sudah hancur, tidak bermutu, lebih mementingkan goyang dan terkesan menjual bodi. Terlalu banyak ajang pencarian bakat di acara televisi tetapi justru kebanyakan musisi sukanya mengcover lagu. Mungkin hal itulah yang membuat musik dangdut menjadi Ngalor Ngidul.



Lagu dangdut klasik milik Ida Laila yang berjudul "Piring Dibanting" produksi Gajahmada Record patut saya acungi jempol pasalnya lagu tersebut sangat dramatis. Kalau dangdut jaman dulu jika diperhatikan liriknya, sangat bermakna, sopan dan penuh petuah yang sangat bijaksana. Sebut saja lagu Ida Laila yang berjudul kebesaran tuhan. Selain musiknya betul-betul asli dangdut, liriknya juga bermakna. Selain Ida Laila, Saya juga menyukai lagu-lagu  Imam S Arifin. Kenapa kamu suka lagu Imam S Arifin?" Tanya salah seorang teman. Padahal Imam S Arifin pernah kena kasus Narkotika. Lho, disini saya membahas lagu Imam S Arifin. Bukannya saya membahas masalah pribadinya. Entah dia kena kasus narkotika atau tidak, yang jelas saya menyukai lagu-lagunya. Lagu Mas Imam yang saya ingat sampai sekarang adalah Yang tersayang duet dengan Nana Mardiana diproduksi oleh MSC Record pada tahun 1995, Hujan Duri, Pendusta, dan masih banyak lagi lagu yang lainnya. Penyanyi-penyanyi dangdut banyak sekali yang sangat bagus. Jadi, jika ada penyanyi dangdut yang belum sempat saya sebut namanya disini, bukan berarti mereka kurang bagus.


Lagu dangdut jaman sekarang walaupun bagus dan enak didengar tapi cepat basi dan menghilang begitu saja. Itu karena lagu jaman sekarang diciptakan bukan dari hati tapi untuk tujuan komersil dan diperdengarkan untuk kalangan sebatas orang Alay-Alay saja. Beda dengan lagu dangdut jaman dulu yang diciptakan untuk semua batasan usia dan lagunya enak didengar. Yang membuat kita tetap menyukai lagu dangdut Legend karena lagunya bisa membuat kita terharu dan terkenang.