Jumat, 31 Juli 2020

Artis Bali Yang Jarang Tampil Ternyata Sudah Meninggal.

Ada beberapa artis Pop Bali dan produser rekaman yang jarang terdengar beritanya di media. Ternyata artis tersebut sudah meninggal dunia. Siapa mereka? Berikut ini adalah seorang produser rekaman atau pemilik studio Aneka Record.

(Oka Swetanaya)

Oka Swetanaya adalah seorang pemilik studio rekaman Aneka Record yang berlokasi di Tabanan. Beliau meninggal pada tanggal 25 Juli 2020 di usianya yang ke 75 tahun karena sakit Leukimia atau kanker darah. Aneka Record berdiri sejak tahun 1968 tetapi pada saat itu hanya memproduksi kaset kesenian daerah (Bali) seperti kaset Tabuh Lelambatan Klasik, Geguritan, Drama Gong, Sendratari, Arja, Wayang Kulit dan lain-lain. Kemudian Tahun 1995 barulah beliau memproduksi kaset pop Bali. Kemudian tahun 2000 beliau memulai memproduksi kaset vcd kesenian daerah maupun kaset vcd pop Bali. Beliau pernah bercerita di salah satu koran terbitan di Bali bahwa untuk menghibur masyarakat, harus pintar memanfaatkan peluang. Misalnya, Walaupun kita tidak bisa nyanyi, kita harus piawai memanfaatkan peluang. Caranya adalah menjadi seorang produser. Dengan menjadi produser kita juga bisa menghibur masyarakat dengan cara mengorbitkan penyanyi seperti Widi-Widiana, Panji Kuning, Gung Raka Sidan, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Beliau memang pantas menyandang gelar produser yang paling sukses di Bali. Pada saat berjayanya kaset pita di era 1970-an, beliau berhasil merilis kaset kesenian tradisional daerah Bali seperti Tabuh Lelambatan Klasik, Geguritan, Drama Gong, Sendratari, Arja, Wayang Kulit dan lain-lain.  Kaset-kaset yang dirilisnya sebagian besar menembus angka penjualan yang sangat tinggi. Maklum waktu itu media seperti internet belum semerbak sekarang. Di pertengahan era 1990-an, beliau memberanikan diri merilis album-album pop Bali yang dibawakan oleh Widi-Widiana, Panji Kuning, dan lain-lain. Ternyata album pop Bali saat itu laris manis di pasaran. Karena album pop Bali saat itu sebagian besar mengusung genre pop Mandarin.

Berikutnya adalah Nyoman Sudiana.

Nyoman Sudiana adalah artis pop Bali yang memiliki suara yang sangat khas di era 1990-an. Ciri khas lagu-lagu Nyoman Sudiana hampir semuanya berisi Beladbadan atau pantun yang sangat kocak dan lucu. Itulah daya tarik dari lagu-lagu Nyoman Sudiana hingga lagu-lagunya bisa diterima di masyarakat dan album kasetnya selalu laku terjual dengan angka penjualan yang sangat tinggi. Nyoman Sudiana adalah artis pop Bali orbitan Canting Camplung Colection. Lagu-lagunya yang sangat Hits di pasaran diantaranya Manis Munyin Iluh, Gegelan Moglong, Ibracuk Caplok Trek, Saling Tuding, Nyuluh Lindung, Dagang Koran, Selat Tembok, Ulian Genjek, Jawat Dini Jawat Ditu, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Selanjutnya adalah Ayu Stiati.

Anak Agung Ayu Stiati atau yang biasa dipanggil Ayu Stiati adalah seorang penyanyi pop Bali kelahiran Badung pada tanggal 29 Desember 1974. Lagu-lagu Ayu Stiati yang pernah populer di era 2000-an diantaranya: Kadung Sayang, Bengkung, Tembang Kenangan, Lalah Manis, Nyalanang Demen, dan masih banyak lagi yang lainnya. Ayu Stiati juga pernah membentuk grup band yang diberi nama Ayu Stiati N Band pada tahun 2012. Album yang pernah dirilisnya adalah album De Ngorang-Ngorang dan album De Taen Ngalain yang diciptakan oleh Raff 4 WD. Ayu Stiati meninggal dunia pada hari Jumat 31 Mei 2013 akibat komplikasi paru-paru sekitar pukul 18.00 Wita di rumah sakit Balimed. 

Berikutnya adalah Jimmy Sila'a.

Jimmy Sila'a adalah seorang yang ahli membuat Aransemen musik di Aneka Record Tabanan. Lagu lagu Widi Widiana, Sri Dianawati, Panji Kuning, dan penyanyi Aneka lainnya, hampir semua musiknya, Beliau yang membuat. Beliau meninggal pada tanggal 22 Agustus 2018 pukul 04.00 Wita akibat serangan jantung.

Rabu, 29 Juli 2020

Penyanyi Pop Melankolis yang Bernaung Di Bawah JK Record.

Dominasi Jk Record sebagai label yang paling banyak menghasilkan album sukses memang sangat terasa di pertengahan tahun 1980. Sederet penyanyi berhasil diorbitkan dan menghasilkan penjualan yang tergolong fantastis. Beberapa penyanyi orbitan Jk Record yang tergolong laris adalah Lidya Natalia, Dian Pischesa, Meriam Belina, Ria Angelina, Nike Astrina dan masih banyak lagi yang lainnya.

(Lidya Natalia.)

Sejak album pertamanya Untukmu Kuserahkan, namanya langsung melejit ke jajaran atas penyanyi wanita di genrenya. Album kedua Lidya adalah Untukmu Tersayang, tapi album tersebut kurang sukses di pasar musik. Kemudian disusul dengan album ketiga dengan judul Kangen. Lagu dengan melodi yang sederhana memang gampang disukai dan memungkinkan lagu tersebut menjadi Hits besar. Sebelum Lidya bergabung di Jk Record, pada tahun 1982 nama Lidya pernah terdengar sayup-sayup lewat rekamannya di Musica Studio tapi lagunya kurang populer di masyarakat.


(Dian Piesesha.)

Tidak bisa dipungkiri tahun 1980 adalah tahun emas bagi Dian. Sukses besar dengan album Tak Ingin Sendiri berhasil menjadi salah satu album terlaris di Indonesia sepanjang masa membuat namanya melambung ke jajaran terdepan penyanyi di genre pop melankolis. Meskipun di saat namanya melambung tinggi, Dian sempat mengalami masalah dengan pita suaranya sehingga tidak bisa bernyanyi dan harus dioperasi. Saat itu timbul kekhawatiran kalau pita suaranya akan rusak kalau operasi gagal dan tentu itu sebuah hal yang sangat mengkhawatirkan. Untungnya, operasi berhasil dengan sukses dan Dian bisa melanjutkan karirnya. Setelah album Tak Ingin Sendiri, Dian melanjutkan dengan album Engkau Segalanya Bagiku. Dan kemudian dilanjutkan dengan album Mengapa Tak Pernah Jujur yang melesat menjadi Hits.

(Meriam Berllina.)

Meriam memang artis yang sangat Multitalenta. Selain sukses besar di dunia film, Meriam juga sukses di industri musik. Albumnya Simponi Rindu, Untuk Sebuah Nama dan Kerinduan berhasil mencatat penjualan tinggi dan meraih Golden Record tiga tahun berturut-turut. Album Begitu Indah adalah album keempat Meriam yang digarap oleh Pance Pondaag. Seperti yang sudah diduga, album tersebut juga diterima dengan bagus di pasar musik dan berhasil menjadi Hits.

(Ria Angelina.)

Meskipun terjun ke dunia rekaman nyaris tanpa target, tapi Ria membuat gebrakan tak terduga ketika merilis album pertamanya Birunya Rinduku. Dengan suara biasa-biasa saja dan penuh polesan Reverb, Ria mampu menjaring massa penggemar yang lumayan banyak. Setelah sukses dengan album pertama, Ria kemudian merilis album kedua dengan judul Elegi Rinduku. Lagu Elegi Rinduku berhasil menjadi Hits besar dan membuat karir Ria makin mantap di industri rekaman.