Ada beberapa artis Pop Bali dan produser rekaman yang jarang terdengar beritanya di media. Ternyata artis tersebut sudah meninggal dunia. Siapa mereka? Berikut ini adalah seorang produser rekaman atau pemilik studio Aneka Record.
(Oka Swetanaya)
Oka Swetanaya adalah seorang pemilik studio rekaman Aneka Record yang berlokasi di Tabanan. Beliau meninggal pada tanggal 25 Juli 2020 di usianya yang ke 75 tahun karena sakit Leukimia atau kanker darah. Aneka Record berdiri sejak tahun 1968 tetapi pada saat itu hanya memproduksi kaset kesenian daerah (Bali) seperti kaset Tabuh Lelambatan Klasik, Geguritan, Drama Gong, Sendratari, Arja, Wayang Kulit dan lain-lain. Kemudian Tahun 1995 barulah beliau memproduksi kaset pop Bali. Kemudian tahun 2000 beliau memulai memproduksi kaset vcd kesenian daerah maupun kaset vcd pop Bali. Beliau pernah bercerita di salah satu koran terbitan di Bali bahwa untuk menghibur masyarakat, harus pintar memanfaatkan peluang. Misalnya, Walaupun kita tidak bisa nyanyi, kita harus piawai memanfaatkan peluang. Caranya adalah menjadi seorang produser. Dengan menjadi produser kita juga bisa menghibur masyarakat dengan cara mengorbitkan penyanyi seperti Widi-Widiana, Panji Kuning, Gung Raka Sidan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Beliau memang pantas menyandang gelar produser yang paling sukses di Bali. Pada saat berjayanya kaset pita di era 1970-an, beliau berhasil merilis kaset kesenian tradisional daerah Bali seperti Tabuh Lelambatan Klasik, Geguritan, Drama Gong, Sendratari, Arja, Wayang Kulit dan lain-lain. Kaset-kaset yang dirilisnya sebagian besar menembus angka penjualan yang sangat tinggi. Maklum waktu itu media seperti internet belum semerbak sekarang. Di pertengahan era 1990-an, beliau memberanikan diri merilis album-album pop Bali yang dibawakan oleh Widi-Widiana, Panji Kuning, dan lain-lain. Ternyata album pop Bali saat itu laris manis di pasaran. Karena album pop Bali saat itu sebagian besar mengusung genre pop Mandarin.