Sophan Sofyan, lahir di Ujung Pandang pada 26 April 1944, memulai perjalanan hidupnya dengan latar belakang pendidikan yang cukup solid. Setelah menyelesaikan Sekolah Lanjutan Atas (SLA), ia melanjutkan pendidikannya ke bidang Ilmu Teknik di Jerman. Namun, takdir membawanya ke dunia perfilman, sebuah dunia yang kemudian menjadi panggung bagi kariernya yang gemilang. Awalnya, ia hanya berperan sebagai figuran dalam film Dan Bunga Bunga Berguguran pada tahun 1970, sebuah langkah kecil yang akhirnya membuka pintu bagi perjalanan panjangnya di dunia sinema.
Ketenarannya dimulai lewat film Pengantin Remaja pada tahun 1971. Dalam film ini, Sophan tak hanya berhasil mencuri perhatian publik dengan aktingnya, tetapi juga bertemu dengan jodohnya, Widyawati, yang juga menjadi lawan mainnya dalam film tersebut. Film ini bukan hanya melambungkan nama Sophan, tetapi juga menjalin hubungan yang berlanjut ke pernikahan. Keberhasilan dalam film Pengantin Remaja membuka jalan bagi Sophan untuk terus berkembang dalam dunia perfilman.
Tahun 1974 menjadi momen penting bagi kariernya, ketika ia dipercaya untuk menjadi Asisten Sutradara dalam film Kehormatan. Keberhasilan ini mengantarkannya ke langkah berikutnya sebagai sutradara penuh pada tahun 1975, lewat film Jinak Jinak Merpati. Ini adalah awal dari serangkaian karya besar yang dihasilkan oleh Sophan sebagai sutradara. Seiring berjalannya waktu, berbagai film yang ia garap mulai mendapatkan tempat di hati masyarakat dan di dunia perfilman Indonesia. Beberapa karya terkenalnya antara lain Letnan Harahap, Melintas Badai, Bunga Bangsa, Tinggal Landas Buat Kekasih, Di Balik Dinding Kelabu, Arini, serta Ayu dan Ayu. Film terakhir, Ayu dan Ayu, pada tahun 1988 bahkan masuk dalam 18 film pilihan Festival Film Indonesia (FFI) 1988, sebuah pencapaian yang sangat membanggakan.
Tahun 1989 menjadi tonggak baru dalam perjalanan karier Sophan. Ia kembali berhasil masuk dalam 19 besar film pilihan Komite Seleksi FFI 1989 lewat film Suami, yang sekaligus menjadi produksi perdana perusahaannya, PT. Visindo Mardhika Film. Film ini menandai kehadiran Sophan sebagai produser sekaligus sutradara. Sebelumnya, karya-karyanya yang mencuri perhatian, seperti Letnan Harahap, Tinggal Landas Buat Kekasih, dan Arini, telah meraih Piala Citra untuk pemeran utama Kaharudinsyah, pemeran pembantu Marissa Haque, dan pemeran utama Widyawati, yang semakin memperkuat posisi Sophan sebagai sosok penting di balik layar.
Namun, kesuksesan kariernya sebagai sutradara dan produser tidak membuatnya melupakan dunia akting. Sebagai seorang aktor, Sophan telah membintangi banyak film, baik bersama Widyawati yang merupakan istrinya, maupun dengan berbagai lawan main lainnya. Karya-karya tersebut tidak hanya mencerminkan kemampuan aktingnya, tetapi juga dedikasinya yang luar biasa dalam dunia film. Seiring berjalannya waktu, Sophan semakin dikenal sebagai salah satu sosok penting di industri perfilman Indonesia, baik di balik layar maupun di depan layar.
Sophan Sofyan mengakhiri perjalanan hidupnya pada 17 Mei 2008. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia perfilman Indonesia. Namun, warisan karya-karyanya tetap hidup, menjadi bagian dari sejarah sinema tanah air. Nama Sophan Sofyan akan selalu dikenang sebagai salah satu tokoh yang memberikan warna bagi perkembangan perfilman Indonesia, baik sebagai aktor, sutradara, maupun produser.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar