Rabu, 04 Juni 2025

Anggun: Dari Mimpi di Indonesia hingga Puncak Billboard

Anggun C. Sasmi, lahir 29 April 1974, adalah seorang penyanyi Rock Indonesia yang berhasil menembus pasar internasional.  Perjalanan kariernya, dari panggung musik Tanah Air hingga tangga lagu Billboard,  merupakan kisah inspiratif tentang tekad dan kerja keras.
 
Karier Anggun dimulai sejak usia 12 tahun dengan album rock "Dunia Aku Punya" (1986).  Meskipun album tersebut tidak langsung membawanya terkenal. Tetapi yang menjadikan namanya dikenal luas adalah berkat singel "Mimpi" (1989). Single tersebut masuk dalam daftar "150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa" versi Rolling Stone. Sukses berlanjut dengan lagu-lagu hits seperti "Tua Tua Keladi" dan "Takut," serta penghargaan "Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991."  Ia juga merilis beberapa album di Indonesia, termasuk "Anak Putih Abu-Abu" (1991), "Nocturno" (1992), dan album self-titled pada 1993, yang menampilkan singel sukses "Kembalilah Kasih (Kita Harus Bicara),"  bahkan menembus MTV Hong Kong.
 
Namun, ambisi Anggun tak berhenti di Indonesia.  Pada 1994, ia meninggalkan Indonesia dan menjadi warga negara Prancis untuk mengejar impian internasional.  Pertemuan dengan produser Prancis, Erick Benzi (yang pernah bekerja sama dengan Celine Dion dan Johnny Hallyday), menjadi titik balik.  Benzi melihat potensi Anggun dan membantunya direkrut oleh Columbia Records di Prancis,  kemudian juga oleh Sony Music International.
 
Album pertamanya berbahasa Prancis, "Au nom de la lune" (1997), menandai perubahan signifikan dalam musik Anggun – dari rock ke pop etnik dengan sentuhan instrumen tradisional Indonesia. Singel "La neige au Sahara" menjadi hit besar di Prancis.  Sukses ini berlanjut dengan versi bahasa Inggris album tersebut, "Snow on the Sahara," yang dirilis di 33 negara.  Lagu "Snow on the Sahara" menduduki puncak tangga lagu di berbagai negara, termasuk Prancis, Italia, Spanyol, dan Indonesia,  bahkan masuk ke UK Club Chart dan Tokyo Hot 100.  Album ini terjual lebih dari 1,5 juta kopi dan meraih Diamond Export Award,  tercatat sebagai album penyanyi Asia dengan penjualan tertinggi di luar Asia saat itu.
 
"Snow on the Sahara" juga dirilis di Amerika Serikat pada Mei 1998.  Anggun melakukan tur promosi selama sembilan bulan, tampil di Lilith Fair bersama Sarah McLachlan, dan sebagai artis pendukung untuk The Corrs dan Toni Braxton.  Ia juga muncul di berbagai media Amerika, termasuk Billboard dan Rolling Stone.  Prestasi terbesarnya adalah menjadi artis Indonesia pertama yang masuk Billboard, dengan "Snow on the Sahara" mencapai posisi 16 di Billboard Hot Dance/Club Play.
 
Meskipun album "Snow on the Sahara" tidak berhasil menembus Billboard 200,  Anggun tetap menorehkan sejarah. Ia terus berkarya, merilis album-album selanjutnya dan  menetap sebagai penyanyi wanita Indonesia dengan lagu terbanyak yang masuk chart Billboard,  dengan total empat lagu, termasuk "Perfect World," "What We Remember," dan "The Good Is Back."  Lionel Zivan S. Valdellon, seorang jurnalis asal Filipina, menyebut Anggun sebagai "duta yang sangat bagus untuk Indonesia dan Asia."  Kisah Anggun membuktikan bahwa mimpi besar dapat dicapai dengan kerja keras, dedikasi, dan keberanian untuk mengejar impian.

Tidak ada komentar: